Sabtu, 16 Juli 2011

Memetakan Masa Depan, Mengajarkan Masa Lalu

Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah


Kawan...
Stiap menyongsong Hari Kemerdekaan 17 agustus Demi Alloh hatiku trenyuh teringat Para Bapak Veteran & Mantan Pejuang...
Kawan...
Lihatlah gambar ini, 
Air mata ini sedikit menetes  saat melihat photo disamping...
Kawan...
Mari kita kembali ke masa lalu sjenak. Kita Renungkan, kita bayangkan...Dahulu Betapa Gagah Perkasanya Bapak2 kita...Kakek kita...
Jangan di sangka..walau sekarang sudah nampak Lemah di makan usia...tetapi Kita Sangat Jauh dengan Prestasi Gemilang yg Mereka punya.
Kita harus mengakui...betapa Tingginya Semangat Mereka..Betapa Menyala Keberanian Mereka...dlm menghadapi musuh Negara. Mereka tidak pernah Takut di medan Pertempuran !!! mereka tidak Pernah mundur setapak pun dalam ancaman Peluru Tajam & Gelegar tembakan Meriam !!!
Sudah selayaknya Mereka kita banggakan..selayaknya kita Hormati & Hargai setinggi2nya...
Sedangkan kita ??? Kita hanya berjuang mengisi kemerdekaan saja kita tidak mampu. Kita tetap harus banyak belajar dr Para Bapak Pejuang...
masih teringat, semasa SD.. mulai diajarkan tentang cerita para pahlawan.. dari pahlawan revolusi, pahlawan kemerdekaan, pahlawan tanpa tanda jasa bahkan sampai pahlawan tak dikenal...

PAHLAWAN TAK DIKENAL
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah lubak peluru bundar didadanya
Senyum bekunya mau berkata, kita sedang perang
Dia tidak ingat bilamana dia datang
Kedua tangannya memeluk senapan
Dia tidak tahu untuk siapa dia datang
Kemudian dia terbaring, tapi bukan tidur sayang
Wajah sunyi setengah tengadah
Menangkap sepi pada senja
Dunia tambah beku ditengah derap dan suara menderu
Dia masih sangat muda
Hari itu 10 November, hujan pun mulai turun
Orang-orang ingin kembali memandangnya
Sambil merangkai karangan bunga
Tapi yang nampak wajah-wajanya sendiri yang tak dikenalnya
Sepuluh tahun yang lalu dia terbaring
Tetapi bukan tidur, sayang
Sebuah peluru bundar didadanya
Senyum bekunya mau berkata: aku sangat muda.
(1955)
(dikutip dari Toto sudarto bachtiar,
Sajak-sajak perjuangan dan nyanyian tanah air)
"Bapak ...Ibu..., kakek... nenek.. Izinkan kami menghaturkan sembah sungkem kami para Putra & Putri, para cucumu.. . Ke pangkuan kalian berdua. kami akan meneruskan Perjuangan ini sampai akhir hayat." 

MERDEKA !!!

terinspirasi dari sebuah blog http://pahlawanterbuang.blogspot.com