Kamis, 13 November 2008

GUNUNG MADU PLANTATIONS

Rating:★★
Category:Other
GAMBARAN UMUM

Sejarah Berdirinya PT. Gunung Madu Plantations

PT Gunung Madu Plantatation (GMP) merupakan perusahaan patungan antara perusahaan swasta asing dan swasta nasional yang berstatus Perkebunan tebu Modal Asing (PMA) yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Kwok Investment (Hongkong). Perusahaan ini bergerak di bidang perkebunan tebu dan pabrik gula. Pendirian PT. Gunung Madu Plantations pada tanggal 20 Oktober 1975 ini merupakan kebijakan pemerintah mengembangkan industri gula di luar Jawa untuk meningkatkan produksi gula nasional agar Indonesia menjadi negara yang berswasembada gula. Adanya keterbatasan dana membuat pemerintah mengambil kebijakan untuk mengundang pihak swasta agar ikut melaksanakan pengembangan industri gula ini.
Sehingga pada tahun 1976 dibangunlah sebuah pabrik gula sederhana dengan kapasitas 4000 TCD

Lokasi PT. Gunung Madu Plantations ini terletak di Gunung Batin, Lampung Tengah, sekitar 90 km arah utara kota Bandar Lampung tepatnya pada jalan lintas Sumatera Bagian Timur. Total areal yang dikelola 35.000 ha dengan luas kebun 24.500 ha. Sisanya merupakan jalan, bangunan pabrik, perkantoran, pemukiman, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), sungai-sungai, rawa, dan kawasan konservasi. Sarana dan Prasarana umum ke Lokasi Pabrik tersedia dan cukup Lancar. Jaraknya ± 7 km dari jalan aspal.
Perkebunan tebu dan pabrik gula merupakan kegiatan yang ramah lingkungan. Hasil samping dan limbahnya mempunyai nilai ekonomis. Limbah pertanian yang berupa sisa-sisa tanaman (pucuk, daun) dikembalikan ke tanah sebagai mulsa. Limbah pabrik berupa ampas tebu (bagasse) digunakan untuk bahan bakar ketel pembangkit tenaga listrik dan bahan pupuk kompos. Sementara blotong (filter cake) juga dikembalikan ke kebun sebagai pupuk organik.

Produksi utama PT. GMP berupa gula pasir, rata-rata 200.000 ton/tahun. Sedangkan hasil sampingan berupa molasses rata-rata 75.000 ton/tahun yang dipasarkan di Luar Negeri yang biasanya digunakan sebagai bahan pakan ternak.

GMP memiliki kolam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) seluas 10 ha untuk memproses limbah cair. Air yang telah bersih dimanfaatkan lagi untuk irigasi tanaman di kebun. Kolam IPAL selama ini juga dimanfaatkan warga untuk rekreasi dan memancing. IPAL GMP sudah beberapa kali mendapatkan penghargaan sebagai IPAL terbaik di Lampung Tengah maupun tingkat Provinsi Lampung.

Bagi masyarakat desa sekitar, keberadaan PT. GMP sangat membantu. Selain menyediakan lapangan kerja, PT. GMP juga sudah banyak membantu pembangunan fasilitas umum desa, seperti balai desa, kantor Dewan Perwakilan Kampung, masjid, pengerasan jalan, gorong-gorong, dan sebagainya.

Setiap kemarau, PT. GMP memberi bantuan air bersih secara cuma-cuma kepada warga desa sekitar. Bukan hanya itu PT. GMP pun sejak tahun 2004 mejadi pusat pelatihan bagi peningkatan mutu guru di Kabupaten Lampung Tengah.

PT. GMP merupakan pionir usaha perkebunan tebu lahan kering. Karena itu, berbagai inovasi dilakukan secara berkesinambungan. Pada tahap awal, GMP menempuh antara lain pembangunan infrastruktur, teknologi budidaya tebu lahan kering, pelatihan SDM di sisi manajemen dan teknik alih teknologi.

Inovasi lanjutan di lini pabrik antara lain efisiensi energi, otomatisasi dan komputerisasi, manajemen lingkungan, pengembangan dan maksimalisasi kapasitas. Saat ini, GMP berhasil memproduksi tebu sebesar 12.000 ton tebu per hari (TCD).

Dalam kiprahnya, GMP mampu mengubah lahan nonproduktif seluas 35.000 hektare (Ha) menjadi lahan perkebunan tebu produktif dengan tetap mengutamakan kelestarian lingkungan. GMP juga berhasil mendorong berkembangnya industri gula di Lampung.

Dalam rangka penerapan Good Corporate Governance (GCG) GMP menerapkan tata kelola industri yang baik dalam rangka peningkatan produktivitas dan efisiensi.

Hal-hal yang ditempuh antara lain perbaikan teknik budidaya dengan aplikasi ZPK (zat pemacu kemasakan) yang dapat meningkatkan rendemen 1 poin. Aplikasi ini juga mampu menstabilkan rendemen di sepanjang musim giling.

Selain itu, GMP telah menerapkan konsep Corporate Social Responsibility (CSR) dengan melakukan kemitraan tebu rakyat. GMP menilai keikutsertaan masyarakat sekitar untuk ikut menanam tebu merupakan respon terhadap imbauan dan tekanan pemerintah yang kian kuat untuk pengembangan daerah.

B. Visi Dan Misi Perusahaan

Dalam kiprahnya, PT. Gunung Madu Plantations memiliki visi yaitu “ Menjadi produsen gula yang paling efisien di ASEAN dengan menerapkan system pertanian berkelanjutan dan menciptakan peluang usaha yang berbasis pertanian serta pengembangan produksi/diversifikasi”

Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, maka misi yang dijalankan oleh PT. Gunung Madu Plantation antara lain :
• Meningkatkan terwujudnya swasembada gula nasional melalui penerapan teknologi yang inovatif
• Meningkatkan kesejahteraan karyawan
• Membantu meningkatkan pengembangan daerah sekitar
• Meningkatkan keuntungan pemegang saham

Pada PT. Gunung Madu Plantations, ada beberapa budaya yang memiliki nilai integritas yaitu :
• Integritas
• Profesionalisme
• Produktivitas dan efisiensi
• Kesinambungan
C. Kontribusi PT. Gunung Madu Plantations
1. Terhadap pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah
• pembayaran berbagai pajak (PBB, PPN, PPH) dan retribusi
• GMP menyerap tenaga sekitar 1.700 orang sebagai karyawan tetap, ditambah sekitar 8.500 orang sebagai tenaga kerja harian dan musiman pada waktu musim giling (april-oktober). Di Luar musim giling ()ktober-Maret), tenaga kerja harian yang masih dapat diserap sekitar 4.000 orang.
• Pada waktu musim giling, setiap minggu dibayar upah (untuk tenaga kerja harian) sekitar Rp1,5 s/d 2,5 Milyard, sedangkan untuk gaji karyawan dibayarkan sekitar Rp2 Milyard per bulan. Dana sebesar ini sebagian besar terserap di Propinsi Lampung sendiri, khususnya di sekitar lokasi GMP.
• Berbagai barang, bahan dan material juga dibeli secara lokal ( di Lampung). Pembelian lokal ini dapat mencapai rata-rata Rp10 Milyard setiap bulannya.
• Perputaran dana serta keterlibatan dan kegiatan dari begitu banyak tenaga kerja juga menumbuhkan berbagai kegiatan ekonomi ikutan yang menguntungkan semua pihak dan daerah. Misalnya angkutan umum, bertumbuhnya pasar, warung dan toko, berkembangnya kegiatan perbengkelan dan pertukangan, kontraktor bangunan dan lain-lain.
• Terjadi interaksi positif dengan lembaga-lembaga pendidikan setempat yang pada saatnya dapat berfungsi sebagai wahana pemasok tenaga kerja, khususnya SLTA dan perguruan tinggi. GMP terbiasa menerima siswa dan mahasiswa praktek, termasuk untuk penelitian, dari tingkat SLTA, D3, S1, S2 maupun S3.
• GMP memberikan berbagai bantuan sosial bagi desa sekitar. Rumah sakit GMP sering menerima pasien-pasien dari desa sekitar. Secara umum, bertumbuhnya kegiatan ekonomi telah menyebabkan terbukanya daerah-daerah terpencil, sehingga memperluas pemerataan pembangunan.

2. Terhadap perkembangan industri gula nasional
• GMP membuktikan bahwa industri gula di luar Jawa, khususnya di Lampung dapat berkembang dengan baik dan mampu mencapai tingkat produktivitas yang cukup tinggi. Hal ini menghapus pendapat bahwa tanaman tebu dan industri gula hanya dapat tumbuh di Pulau Jawa.
• Keberhasilan GMP telah menambah keyakinan pemerintah tentang prospek peningkatan produksi gula nasional yang lebih cerah, dan memancing pihak BUMN maupun pihak swasta lainnya untuk menggalakkan perkembangan industri di luar Jawa.
• Impor gula Indonesia minimal dapat berkurang sejumlah produksi gula GMP yang cukup berarti bagi penghematan devisa negara.
• Di dalam GMP telah tumbuh keahlian di bidang pertebuan dan pergulaan lahan kering yang sudah teruji berupa para professional dan manajer di bidang pergulaan. Potensi ini dapat dimanfaatkan oleh kalangan yang lebih luas demi kemajuan industri gula nasional.
• Temuan-temuan GMP yang bermanfaat, khususnya di bidang teknologi, senantiasa dimasyarakatkan oleh GMP melalui berbagai forum pertemuan industri gula. GMP juga sering diminta menjadi tempat pelatihan bagi karyawan-karyawan pabrik gula lain.

D. Ketenagakerjaan
PT. Gunung Madu Plantation memiliki jumlah tenaga kerja antara lain :
• Karyawan tetap : 1800 orang
• Karyawan musiman : 8000 orang yaitu pada musim tebang dan giling
• Karyawan harian : 2000 orang.
Karyawan tetap merupakan tenaga kerja bulanan yang bekerja pada perusahaan dengan menerima upah dan imbalan dalam bentuk lain dan mempunyai jangka waktu kerja tidak tertentu dan melaksanakan tugas yang diberikan pengusaha sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku serta termasuk dalam struktur tetap perusahaan.

Pekerja musiman merupakan pekerja yang diterima bekerja untuk jangka waktu tertentu selama musim tanam atau musim tebang dan giling, mendapat upah dan pembayaran mingguan dan oleh karena itu tidak termasuk dalam struktur karyawan tetap.

Fasilitas yang diberikan kepada staff dan karyawan PT. Gunung Madu Plantations antara lain :
• Production Bonus
• Jamsostek
• Asuransi Tambahan (Khusus untuk meninggal karena kecelakaan kerja)
• Dana Pensiun (4% employees, 8% GMP)
• Medical Service (In site dan Out site)
• Medical Check-up
• Cuti dan Libur Lelah
• THR
• Rumah Dinas (Listrik, Air, Perabot & Pemeliharaan)
• Pakaian Kerja (2 stel per tahun)
• Sepatu kerja (1 pasang per tahun)
• Gula Subsidi 6 kgs per bulan (13 bulan)
• Motorcycle Allowance, Transport facility
• Housing Loan
• Bantuan biaya pendidikan bagi anak karyawan di Perguruan Tinggi Negeri


Fasilitas social yang ada di PT. Gunung Madu Plantation :
• Sekolah SD Negeri s/d SMP Swasta tersedia di Site
• Bus Sekolah untuk pelajar SLTA keluar site
• Pembinaan, fasilitas dan prioritas peluang bisnis untuk Koperasi Karyawan
• Fasilitas Umum (Club House, Sport Hall and area, Swimming Pool, Musical instrument & equipment, Internal Bulletin / Newspaper)
• Sarana Umum (Tenda, Kursi, Sound System, GSM, Telephone & Internet access, collective bus, etc)
Organisasi social Site PT. Gunung Madu Plantations :
• Koperasi Gunung Madu (KGM)
 Simpan Pinjam
 Pengadaan Barang konsumsi
 Investasi Bisnis Anggota
• Yayasan Pendidikan
 Fasilitas Sekolah
 Bantuan Biaya Pendidikan
• Yayasan Keagamaan (Muslim & Nasrani)
• Ikatan Istri karyawan
• Kepamongan

Pembinaan dan kesejahteraan karyawan :
a. Koperasi Gunung Madu
PT. GMP juga berusaha meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan berdirinya Koperasi Gunung Madu (KGM) . KGM mendapatkan penghargaan dari Presiden RI dalam rangka Hari Koperasi Indonesia di Provinsi Bali tahun 2007 . Total asset 60 M, SHU 12 M/th
b. Organisasi serikat pekerja.
PT. GMP termasuk perusahaan yang paling awal mempunyai intitusi serikat pekerja (SPSI) di Provinsi Lampung.
Dan sampai saat ini telah menghasilkan PKB (Perjanjian Kerja Bersama) ke 11 yang direvisi setiap dua tahun secara dinamis sesuai kemajuan perusahaan

E. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi adalah suatu gambar yang menggambarkan tipe organisasi, per departemen organisasi kedudukan dan jenis wewenang penjabat, bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dang tanggung jawab, rentang kendali dan system pimpinan organisasi (Hasibuan, 2001)
Struktur organisasi PT. Gunung Madu Plantations tergolong pada tipe lini (Lini organization). Dalam organisasi lini ini, pendelegasian wewenang dilakukan secara vertical melalui garis terpendek dari Pimpinan PT. Gunung Madu Plantations kepada setiap staff dan karyawan yang berada pada jabatan terendah.
Setiap kepala departemen mempunyai tanggung jawab untuk melapork kepada kepala bidang yang berada pada satu tingkat di atasnya.

Organisasi PT. Gunung Madu Plantations terdiri dari 4 Departement yang mempunyai tugas dan wewenagn masing-masing.
Berikut ini tugas dari masing-masing department :
a. Departement Plantations
Bertanggung jawab melaksanakan kegiatan-kegiatan mulai dari pembukaan lahan, penyiapan lahan, penanaman, perawatan, pemanenan dan pengangkutan tebu ke lokasi pabrik.

b. Departement Factory
Bertugas melaksanaan penerimaan tebu, proses pengolahan tebu menjadi gula, penimbangan, pengemasan dan pengiriman barang ke gudang.

c. Departement Service Bussiness dan Finance
Bertugas melaksanakan kegiatan penggudangan, penjualan, pembelian barang-barang yang dibutuhkan, pembukuan, kepegawaian, keehatan dan keamanan.

d. Departement Research dan Development
Bertanggung jawab dalam penelitian dan pengembangan pada kebun dan pabrik. Misalnya mendapatkan varietas unggul, perlundungan terhadap hama dan penyakit, bobot dan tinggi tebu, mengurangi tingkat kehilangan glukosa dalam tebu-tebu lain.

Adapun struktur organisasi PT. Gunung Madu Plantations sebagai berikut :
a. Komisaris
b. Direksi
c. General Manager
• R & D Manager
• Plantation Manager
• Factory Manager
• Service B & F Manager