Minggu, 30 Agustus 2009

Rabu, 26 Agustus 2009

Central Lampung


Sejarah
 
Zaman Pemerintahan Penjajah Belanda

Pada zaman pemerintahan Belanda, Kabuputen Lampung Tengah merupakan Onder Afdeling Sukadana yang  ini terdiri atas 3 (tiga) distrik yaitu :
  • Onder Distrik Sukadana, terdiri atas Marga Sukadana, Marga Tiga, Marga Nuban dan Marga Unyai Way Seputih.
  • Onder Distrik Labuhan Meringgai, terdiri atas Marga Sekampung Ilir, Sekampung Udik, dan Marga Subing Labuhan.
  • Onder Distrik Gunung Sugih, terdiri atas Marga Unyi, Subing, Anak Tuha Dan Marga Pubian.
      Onder afdeling Sukadana dikepalai oleh seorang Controleur berkebangsaan Belanda, yang pelaksanaannya dibantu oleh seorang Demang bangsa Pribumi.  Masing-masing Onder Distrik dikepalai oleh seorang Asisten Demang.

 Zaman Penjajahan Jepang

Pada zaman penjajahan Jepang, wilayah Kabupaten Lampung Tengah adalah Wilayah     Bun Shu Metro yang terbagi dalam beberapa Gun Shu, marga-marga dan kampung-kampung.  Bun Shu dikepalai oleh seorang Bun Shu Cho, Gun Shu Oleh seorang Gun Shu Cho dan Kampung dikepalai oleh seorang kepala Kampung.

Zaman Kemerdekaan

Setelah Indonesia merdeka dan dengan berlakunya Peraturan Peralihan pasal 2 UUD 1945, maka Bun Shu Metro berubah menjadi Kabupaten Lampung Tengah yang dikepalai oleh seorang bupati.  Bupati pertama adalah Burhanuddin (1945-1948).  Bertitik tolak dari hal tersebut, ditinjau dari aspek perkembangan organisasi pemerintahan maka pembagian wilayah Lampung atas Kabupaten-kabupaten terjadi pada zaman penjajahan Jepang.

Masa Pemerintahan Negeri  (1953-1975)

Secara hukum pembentukan Kabupaten Lampung Tengah didasarkan atas Undang Undang Darurat No. 4 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-kabupaten dalam Lingkungan Propinsi  Sumatera Selatan.

Pada masa ini pemerintahan Marga dibubarkan dan diganti dengan sistem Pemerintahan Negeri.  Pemerintahan Negeri  terdiri dari seorang Kepala Negeri dan Dewan Negeri.  Kepala Negeri dipilih oleh Dewan Negeri dan Kepala Kampung.  Pada masa ini di Kabupaten Lampung Tengah terdapat 9 (sembilan) Negeri yaitu Negeri Trimurjo, Negeri Metro, Pekalongan, Tribawono, Sekampung, Sukadana, Labuhan Maringgai, Way Seputih dan Negeri Seputih Barat.

Karena Sistem Pemerintahan Negeri dirasakan kurang serasi dengan Pemerintahan Kecamatan, maka pada Tahun 1972 Gubrnur  Daerah Tingkat I Lampung mengambil kebijakan secara bertahap menghapus pemerintahan Negeri dengan jalan tidak lagi mengangkat kepala negeri yang telah habis masa jabatannya.  Secara yuridis hapusnya Pemerintahan Negeri terjadi setelah berlakunya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1979 tentang  Pokok-pokok Pemerintahan Desa.

Masa Otonomi Daerah (1999 s/d  sekarang)

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1999 tanggal 20 April 1999 tentang Pembentukan Kabupaten  Daerah Tk. II Way Kanan, Kabupaten Daerah TK.II Lampung Timur dan Kota Madya Daerah Tk.II Metro, maka kabupaten Lampung Tengah dimekarkan menjadi Kabupaten Lampung Timur, Kota Metro dan Kabupaten Lampung Tengah Sendiri.  Konsekuensi logis dari pemekaran tersebut, Ibu kota kabupaten yang sebelumnya berkedudukan di Metro, dipindahkan ke Kota Gunung Sugih.

Setelah mengalami pemekaran yang sebelumnya terdiri atas 24 kecamatan menjadi 13 kecamatan definitive dan 14 Kecamatan persiapan. Pada Tahun 2001 terjadi pemekaran menjadi 26  kecamatan. Selanjutnya sejak Agustus 2004 dengan definitivenya kecamatan Anak Ratu Aji, maka jumlah kecamatan di Kabupaten Lampung Tengah sebanyak 27 Kecamatan dengan 276 kampung dan 10 kelurahan.


Kamis, 13 Agustus 2009

Effects - PhotoFunia

http://www.photofunia.com
bagi yang pengen edited foto ga pake rumit... coba ajah ini buat tes kenarsisan hehehehehhee

Senin, 10 Agustus 2009

rampak gendang -2.flv




Rampak Kendang merupakan sajian kesenian yang memainkan kendang (Gendang) lebih dari satu perangkat secara bersama-sama. Rampak dalam bahasa Sunda berarti bersama-sama atau serempak, sehingga Rampak Kendang berarti bermain kendang secara serempak. Selain itu pula pada permainan Rampak Kendang ini ditampilkan pula keceriaan para pemainnya.

rampak gendang -1.flv




Rampak Kendang merupakan sajian kesenian yang memainkan kendang (Gendang) lebih dari satu perangkat secara bersama-sama. Rampak dalam bahasa Sunda berarti bersama-sama atau serempak, sehingga Rampak Kendang berarti bermain kendang secara serempak. Selain itu pula pada permainan Rampak Kendang ini ditampilkan pula keceriaan para pemainnya.

nyang ini video hasil akhir penampilan, berikutnya aku upload saat latihan..lumayan buat inspirasi 17-an.. cinta seni indonesia yo.. oke..

Putrieor : obfuscated code

Q tak pernah letih berharap engkau menjadi Sang Putri dlm hdp Q


"PUTRI"

Kau Masih Slalu sprt Dulu..
Diam..
Tersenyum...
Enggan Menjawab Isi Hatiku
Tp Q Bahagia Sedikit Mengenal Hatimu

Dik, Izinkan Kakak U ini Berkelana...
Menjejak Kata Disetiap Hati Manusia+2..
Dan Jk Letih..
Usai Sudah..
Q Akan Kembali Unt Mengatakan Q Sayang pd U

- EOR  -


Q coba mengenalinya sekarang bukan sebelumnya...

Q rindu cahayamu
Sejak purnama yang membisu
Rindu itu telah membelai kalbu
Apalagi ketika ku tengadah pada bintang-bintang yang cahayanya memukau
Q tahu, saat itu mungkin kau sedang memetik salah satu untuk bersanding dengan benderang cahayamu

Q sendiri disini
mencoba merangkul sunyi
dari sinar yang kumiliki
Atau mantel-mantel penghangat jiwa yang membungkusnya tak sempurna
Semua kunikmati saja
Berusaha untuk setia pada kata
Yang  terucap di detik malam berbunga


PUTRI


Ketika puisi mulai bertahta
Diantara kesepian jiwa
Mencoba menjadikannya bunga
Menemaninya dalam gulita

Helai demi helai
Kupatrikan puisi
Menjadi sebuah mimpi
Melewati kenangan hati

Dalam mimpi yang terus kubangun bersama denyut hari
Q Menguntai benang-benang hikmah
Adakah diriku atau dirimu kah sebenarnya yang ......( ???)

Fana dan hina yang menusuk-nusuk jiwa
Kekerdilan sang hamba diantara lautan cahaya disekitarnya
Hingga mungkin Q tenggelam karena tak bisa menjadi buihnya
Q tenggelam didasar dimana cahaya tak bisa menembus

Perlahan Q menjangkau permukaan
Sebuah kehidupan baru akan kumulai....

GEMBELZ TMG