Santai, Senyum, dan Pasrah

Dalam melakukan hal-hal yang berkaitan dengan hati ada tiga hal penting yang harus dilakukan dengan baik, yaitu santai, senyum dan pasrah. Tanpa melakukan ketiga hal itu dengan baik maka kita tidak dapat memperoleh manfaat yang benar dari hati Anda.

Santai

Ada dua hal dari diri kita yang perlu dibuat santai, yaitu otak dan tubuh fisik. Bagaimana dapat melakukan pembukaan hati dengan baik jika fisik tegang dan otak dipenuhi berbagai pikiran. Untuk membuat fisik dan pikiran santai latihan berikut dapat membantu:

* Duduklah dengan punggung lurus tanpa memaksa
* Tutuplah mata dan tarik nafas dalam tanpa memaksa
* Keluarkan lewat mulut dengan pelan sambil berniat mengeluarkan ketegangan diotak dan fisik
* Ulangi langkah 2 dan 3 berulang kali sampai merasa santai
* Nikmatilah perasaan santai ini.

Senyum

Hati tidak akan terbuka apabila sedang marah-marah atau sedang dipenuhi oleh emosi negatif. Kita harus tersenyum untuk dapat membuka hati anda lebih baik lagi. Dengan tersenyum dominasi otak akan berkurang banyak dan fisik akan lebih santai lagi. Latihan berikut akan membantu anda tersenyum lebih lepas :

* Pikirkan perhitungan yang rumit beberapa menit. Misal 9786 x 75643 = ….
* Rasakan ada tekanan atau hambatan didalam kepada, khususnya didahi
* Tersenyumlah dengan santai dan lepas tanpa memikirkan masalah tadi beberapa lama
* Rasakan semua tekanan dan hambatan akan lenyap
* Apabila tekanan tidak hilang, hanya ada satu penyebabnya : senyum belum cukup santai dan lepas
* Cobalah untuk mengulanginya lagi sampai dapat tersenyum dengan baik dan benar

Pasrah

Pengertian pasrah disini adalah untuk melakukan hal yang berurusan dengan hal-hal non fisik, seperti penyaluran energi, perasaan hati, menghubungkan diri pada Tuhan dsb. Otak dan Fisik tidak memiliki kemampuan mengendalikan hal tersebut. Tetapi Hati memiliki kemampuan mengendalikan hal tersebut. Untuk itu kita memasrahkan kepada hati dan membiarkan hati mengerjakan hal-hal non fisik tersebut. Sebagai contoh saat penyaluran energi Reiki Tummo, kita hanya perlu niat menyalurkan energi kemudian santai, senyum dan pasrah tanpa harus memikirkan darimana dan bagaimana energi masuk, bagaimana energi bekerja dan sebagainya.

sumber : Yayasan Padmajaya