Selasa, 16 Februari 2010

sedia payung sebelum hujan


Kemudian,

Perhatikanlah bagaimana dia melakukan sesuatu yang diketahuinya merusak kesehatannya,

dan membiarkan anak kesayangannya melihat perilaku buruknya,

padahal dia juga tahu bahwa anak adalah peniru yang setia,

yang akan menirunya, dan menambahkan perilaku lebih bermasalah lagi,

yang akan menjadikannya orang tua yang menua lebih cepat karena masalah-masalah dengan anaknya di masa depan.

Berapa banyakkah orang tua yang sedang menyiapkan anak-anaknya sebagai payung bocor bagi badai masa depan anak-anak mereka?

………..

Perhatikanlah juga bagaimana dia menjadikan perilaku yang hambar-sayang kepada ibu dari anak-anaknya,

yang akan belajar untuk memperlakukan istri mereka nanti dengan kehambaran kasih sayang yang dipelajarinya dari sang ayah.

………..

Lalu perhatikanlah bagaimana sang ibu tidak memelihara daya tariknya sebagai wanita yang seharusnya memukau ayah dari anak-anaknya,

yang menyiapkan anak perempuannya untuk mempercantik diri hanya dalam pergaulan dengan orang lain, tetapi tidak untuk suaminya,

dan melatih suaminya untuk tidak mengharapkan disambut oleh wanita yang menggetarkan hati saat sang suami kembali dari kerja keras mencari nafkah,

dan dengannya mempermudah upaya wanita lain dalam memikat perhatian suaminya.

………..

Kemudian, perhatikanlah juga bagaimana pasangan itu - yang mengundang Tuhan untuk menyaksikan penyatuan yang mereka putuskan sendiri,

untuk juga menyaksikan bagaimana mereka kemudian hanya berbicara kepada satu sama lain hanya bila mereka bertengkar,

yang mendidik anak-anak mereka untuk tidak menghormati pernikahan,

dan menjadikan Tuhan sebagai saksi bagi pernikahan yang sia-sia.
………..

Perhatikanlah bagaimana orang dewasa mencontohkan pencurian dan penipuan hak orang lain untuk menumpuk kekayaan,

yang menjadikan orang muda tidak melihat perlunya sekolah dan pendidikan,

karena mencuri bisa menjadi jalan pintas untuk sukses.
………..

Perhatikanlah bagaimana sebagian pemimpin mencontohkan kelemahan hati dalam menegakkan keadilan dan ketidak-tegasan dalam bertindak,

tetapi bersegera untuk mendahulukan keuntungan pribadi dan golongannya,

yang menyiapkan anggota masyarakat untuk menjadi pemrotes yang anarkis, atau menjadi pemimpin yang mumpung.

………..

Perhatikanlah yang dilakukan oleh pendidik-pendidik senior yang mengiklankan pendidikan bebas biaya yang ternyata tidak bebas biaya, tetapi tetap menyebutnya bebas biaya,

yang menjadi contoh dan penyemangat bagi para siswa sekolah bahwa mereka bisa mencapai pangkat dan kedudukan-kedudukan yang baik dengan keterampilan berpikir seperti itu.

………..

Apakah sebetulnya ada pengertian yang baik di antara kita,
bahwa kita bertanggung-jawab atas kelestarian alam?

Ya, tetapi tidak dalam pertimbangan perkembangan ekonomi.

Perhatikanlah bagaimana kita mencemari sungai, tanah, udara, dan laut; dan bagaimana kita membabat hutan, menyempitkan sungai, mengikis pantai, meledakkan dan meracun ikan, dan menistai satwa pelengkap kehidupan ini,

... semua atas nama bisnis dan pengutamaan kekayaan pribadi,

seolah kita bisa pindah ke planet lain jika bumi ini telah rusak dan beracun.

...........

Dan yang ini menyedihkan,

Kita telah hidup dalam pencitraan negeri yang menjadikan tetangga yang kecil berani mengganggu yang lebih besar,

yang menjadikan yang paling kecil di antara saudara kita lebih marah daripada yang besar-besar di antara kita,

tetapi yang mengharuskan kita mengurut dada untuk menerima, bahwa

yang seharusnya berperan di antara kita belum berperan dalam membesarkan penghormatan dan keseganan pada kerajaan-kerajaan kecil,

terhadap kemampuan besar kita dalam menghukum mereka yang tidak menghormati negeri yang sejatinya besar ini.

………..

Sebagai pribadi atau sebagai keluarga yang disebut bangsa,
kita sedang hidup dalam penyiapan payung-payung bocor yang tidak akan berperan untuk mengatasi kesulitan dan menyelesaikan masalah kehidupan kita.

Sehingga …,
sepertinya … jika kita tidak bersedih,
itu berarti kita tidak sedang memperhatikan.

Dan bagi dia yang dadanya pedih

dengan ketidak-tegasan dirinya dan orang lain untuk berpihak kepada yang benar dan berlaku tegas dalam kebenaran,

pedihnya dada itu adalah tanda adanya perintah untuk memimpinkan perubahan,
yang dimulai dari perubahan pada diri sendiri,
agar dia berwenang untuk menganjurkan perubahan kepada orang lain,
dan agar kemudian dia berwenang untuk mengharuskan perubahan bagi kebaikan manusia dan alam.

Karena, itulah kepemimpinan.

Maka marilah kita membaikkan keadaan yang sedang terjadi di sekitar kehidupan kita,
dan menyadari bahwa keadaan yang sedang berlangsung – adalah komponen pembentuk sejarah.

Kira-kira, sejarah seperti apakah yang sedang kita bentuk bagi kehidupan kita di masa depan, jika kita ijinkan semua penyiapan payung bocor ini tetap berlanjut?

Maka bersegeralah merapikan diri, menyiapkan diri kita masing-masing sebagai penyiap payung yang berperan bagi kehidupan pribadi terdekat kita,
lalu belajar untuk menjadi lebih berperan bagi pembaikan kehidupan saudara-saudara kita yang terdekat dan yang jauh,
agar kita menjadi sebuah keluarga yang saling mengasihi ke dalam,
dan menjadi bangsa yang berwibawa dan disegani dalam pergaulan antar negara dan kerajaan.

Demi kebaikan, mulailah dari diri sendiri

Mario Teguh
Founder | MTSuperClub | 081-814-2080 | For The Happiness Of Others | Jakarta



Senin, 08 Februari 2010

lagi mumet babak ke-2

SIAPAKAH DIRIMU SEBENARNYA KINI ???

lagi coba walking seputaran MP.. eh nemu ada kata-kata bermakna tajam juga disini.. ku kopas ajah mumpung suasana hati lagi kompakan..


Senja itu datang
Sejenak saat pikiran melayang
ingin ku gapai jingga
saat rona merah membias wajah ku
diatas rasa puncak merindu

aku bingung
ingin terdiam
namun tak bisa
seakan jemariku terus memaksaku tuk menari
merangkaikan bait rindu

untuk dia
dia yang selalu menyelinap di hati ku
saat pekat mencumbui
di balik kaki langit
anganku berkhayal tentangnya
bernyanyi mencoba bahagia

seperti itulah dia
yang menabur kerinduan
saat kelam
dan terpejamnya mata

wedew.. bener-bener ga taw apa arti sesungguhnya dengan apa yang terjadi kini dalam perjalanan langkahku.. ku mumet lepas ga terkendali..


Sepenggal kata cinta untuk nona kecilku


sudah kuperkira kayuhmu akan terlepas
saat kau jumpa gelombang di laut luas.

……………….

nona,
perahumu terlalu sederhana
prediksi hanya sampai sedikit saja
matahari sore itu terlalu panas untukmu
aku sayang kamu, tak terniat rendahkanmu

menepilah perlahan nona kecilku
berlindunglah di balik punggung kakak
biar kuterjang hantaman ombak itu, untukmu
perhati jika kakak terbanting patah sisa berserak
berlindunglah ke bawah horizon langit di hadapanmu

kakak siap binasa untukmu
…….. nona kecilku
Tapi..
jikalau pergi memang tekadmu..
pergilah.. ku takkan kembali menemani..
--------------------------------------…
Biska, 0509 ( saat separuh bulan ke arah sabit )

Minggu, 07 Februari 2010

Latihan Tempur Marinir ARMABAR

BANDARLAMPUNG – Sebagaimana diagendakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyaksikan langsung latihan tempur ribuan prajurit marinir di Piabung, Pesawaran, Lampung, kemarin. Dia datang dengan kendaraan tempur (ranpur) amfibi seri LVT-7 yang mendarat mulus di Pantai Caligi sekitar pukul 08.12 Wib.
Ranpur itu keluar dari dalam kapal perang KRI Surabaya-591 yang berlabuh sekitar dua kilometer (km) dari bibir Pantai Caligi. Informasi yang diterima Radar Lampung menyebutkan, KRI Surabaya-591 digunakan sejak Sabtu (6/2) malam dari Pelabuhan Merak, Banten, menuju Lampung.
Rombongan presiden bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II berlayar selama delapan jam lebih dengan kapal perang itu. Di atas kapal tersebut, presiden menggelar rapat terbatas (ratas).
’’Tidak ada hal penting yang dibahas. Hanya evaluasi sejumlah program,” singkat Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan yang ikut dalam rombongan.
Presiden juga membawa sejumlah menteri. Yaitu Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi; Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng; Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedi Saleh; Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa; Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad; serta Staf Ahli Presiden Andi Arief.
Rombongan dijaga dua kapal perang KRI Teluk Rate dan KRI Teluk Ambon. Termasuk ketika melakukan pendaratan. Personel TNI-AL, AD, hingga unsur kepolisian dikerahkan untuk menyeterilisasi kawasan yang dilalui SBY.
Dalam kunjungan kali ini, SBY tidak banyak komentar. Dia hanya berkeliling dengan kendaraan tank untuk menyaksikan latihan perang dan sesekali menyapa warga dan pelajar dengan lambaian tangan. Setelah itu, ia menanam 10 ribu bibit bakau dan trembesi di markas dan pantai markas marinir. Hal sama dilakukan para menteri.
Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad juga memilih diam ketika diminta tanggapannya soal reshuffle KIB II. Termasuk Hatta Rajasa yang disebut-sebut menjadi salah satu nominator menggantikan Wakil Presiden Boediono. Presiden kemudian kembali ke Jakarta dengan pesawat terbang dari Bandara Radin Inten Lampung.
Lambaian SBY mengobati keinginan masyarakat yang berdiri di sepanjang jalan Kecamatan Padangcermin. Mereka rata-rata berkumpul sejak pukul 06.00 WIB untuk melihat dari dekat sosok SBY.
Asih, warga Desa Hanura, berharap kunjungan SBY ini membawa dampak positif bagi kemajuan di wilayahnya. Baik dari aspek pembangunan maupun perekonomian.
’’Pak SBY kan bisa lihat kondisi jalan dan ekonomi warga di sini. Mudah-mudahan menjadi bahan pemikirannya untuk mengubah kondisi ini agar lebih baik,” harapnya.
Di Pantai Caligi yang merupakan Pusat Latihan Tempur Komando Pasukan Katak Korps Marinir, SBY sempat menyaksikan demonstrasi tempur pertama berupa penembakan tiga buah tankfib PT-76; penembakan dua buah BVP-2; penembakan dua buah Howitser 105; dan penembakan dua buah roket RM 70 Grad.
Presiden juga menyaksikan demonstrasi tempur kedua berupa penembakan di atas pohon, penembakan reaksi, penembakan mortir 81, river crossing; dan demonstrasi penembakan Dopper.
Usai acara di pantai, presiden menuju Markas Komando Batalion Infanteri-9 Marinir Beruang Hitam untuk menerima Jajar Kehormatan dan Valreep. Ia juga meninjau pameran produk Bio-Marine dan penanaman pohon. Selanjutnya, SBY menuju Pantai Klara meninjau Bakti Sosial Kes Yala dan menyaksikan demonstrasi rubber duck operation.
Untuk diketahui, latihan pemantapan terpadu Marinir 2010 wilayah barat itu juga dilangsungkan di wilayah timur. Sasarannya memelihara kemampuan komando pengendalian tempur prajurit-prajurit korps marinir pada tingkat perorangan maupun hubungan taktis.
Latihan untuk wilayah barat melibatkan 4.758 prajurit korp marinir yang telah dilakukan sejak 25 Januari 2010 dan akan berakhir pada 4 Maret 2010. Sementara latihan di wilayah timur berlangsung di Situbondo, Jawa Timur, diikuti 5.319 personel.
Secara resmi latihan pemantapan terpadu tersebut telah dibuka Kepala Staf Marinir AL (Kasal) Laksamana TNI Agus Suhartono, S.E. dalam suatu upacara militer yang diihadiri para asisten Kasal, Pangkotama TNI-AL, jajaran Muspida Provinsi Lampung, pimpinan TNI, Polri di wilayah Lampung, dan tokoh masyarakat pada 29 Januari 2010.
Kadispen Korps Marinir Letkol Said Latuconsina mengatakan, prosesi latihan pemantapan diawali dengan debarkasi gelombang pertama sejumlah 924 orang prajurit dari KRI Teluk Ambona. Pasukan datang dengan perahu karet dan mendarat di Pantai Caligi.
Sedangkan untuk mendaratkan senjata artileri digunakan kendaraan amfibi pengangkut artileri. Pasukan dari Batalion Infanteri 4 Marinir diperkuat unsur-unsur kesenjataan kavaleri, artileri, dan bantuan tempur seluruhnya bermarkas di Cilandak, Jakarta Selatan, yang dipimpin Komandan Batalion Infanteri 4 Marinir Letkol Marinir Widodo.
Untuk memudahkan pengendalian di lapangan latihan terpadu dibagi dalam beberapa tahap, seperti fast trope dan  river crossing. ’’Beberapa tahap ini, kemampuan prajurit mengenai ilmu medan dan membaca peta merupakan harus diuji,” terang Said.
Gelombang pendaratan dilakukan dalam beberapa tahap. Tahap pertama penembakan ke sarang musuh di darat, selanjutnya membentuk formasi parameter pantai untuk melindungi pasukan pendarat pada gelombang berikutnya, termasuk melindungi kendaraan tempur.
’’Setelah seluruh personel dan material tempur mendarat di pantau, pasukan selanjutnya bergerak ke sasaran dengan didukung tembakan yang menggunakan senjata bantuan. Di antaranya roket RM 70 grad, Howitzer 105 mm, tank mortar 60 mm, dan mortar 81 mm,” bebernya
Sementara rubber duck operation merupakan operasi yang dilakukan para anggota intai amfibi marinir yang sebelumnya diterjunkan dari atas pesawat. ’’Kegunaan rubber duck operation ini hanya untuk kepentingan tugas operasi, tapi dapat juga dilakukan untuk kepentingan SAR seperti menolong korban dalam bencana,” pungkasnya. (dilengkapi ahmad syarif/rnn/Lampungpost)

Kembl ke habitat asal stlh bbrapa hari ngumpul ma tim LPKM yogya. Thanks atas smua share and nasehat tiep malem kmrn.

Senin, 01 Februari 2010

DFC


Ada yang tau cara kerjanya ? ajarin dong.. hehheheh ... please buanget ditunggu
Attachment: ipcop-banner.gif