Senin, 09 November 2009

Wiro Sableng 212

NYONTEK DARI BLOG MAS ED???? si DEWACINTA..xixixixi..
tapi kutambahin link2 dunlud cerita yang udah di upload ke 4shared.com
nyang mau cerita baca-baca wiro sableng versi PDF bisa dunlud DISINI.. (bagi yang mau)

" Seputar Pendekar 212 Wiro Sableng "


Latar Belakang
Penulis mendapat ilham untuk menulis serial Pendekar 212 ini sewaktu berada di daerah Trowulan, satu daerah yang diyakini sebagai tempat berdiri dan runtuhnya kerajaan Majapahit
Untuk kepentingan pembuatan karya sastra baru berupa novel silat dengan latar belakang cerita di masa silam, kala itu penulis banyak menggali informasi dan bertukar pikiran dengan masyarakat dan sesepuh disana
Hingga akhirnya penulis bertemu dengan salah seorang sesepuh (orang tua yang dari setiap ucapannya diyakini telah mendekati tingkat kesufian), walau sebentar tapi pertemuan itu telah membuka mata hati dan pikiran penulis sehingga mendapatkan ilham untuk menciptakan serial Pendekar 212 ini
Saat itu tidak sempat ditanyakan siapa nama orang tua tersebut, hingga sampai saat ini pun tidak diketahui siapa nama orang tua tersebut, karena terakhir kali berkunjung ke Trowulan orang tua tersebut tidak berhasil ditemui dan belum diketahui keberadaannya apakah masih hidup atau sudah meninggal
Dalam pertemuan itu penulis disuruh melakukan pugar alas atau babat alas yang dapat diartikan serta memiliki makna bahwa untuk menciptakan suatu karya besar dan diterima semua orang, penulis harus memulai atau merintis dari awal, mendirikan sebuah ide baru, ikuti dimana angin berlalu dan datangilah setiap tempat sebanyak mungkin yang bisa dikunjungi, karena dari sanalah akan banyak dipetik pelajaran

Nama Wiro
Mungkin seperti yang telah para sahabat ketahui nama Wiro berasal dari bahasa Jawa yaitu kata ‘perwiro’ yang dapat diartikan ksatria atau pahlawan, namun saya lebih enak mengartikannya sebagai pendekar
Kadang penulis mempelesetkan nama Wiro ini dengan rangkaian kata ‘Wingine Woro-Woro’ yang artinya inginnya buru-buru, karena kadangkala Wiro ingin selalu menyelesaikan suatu masalah dengan cepat

Penambahan Nama Sableng
Terlintas begitu saja di pikiran penulis untuk menciptakan seorang tokoh sakti mandraguna tapi selalu bersikap rendah hati
Untuk menutupi kesaktian dan kehebatannya dibuatlah sifat sableng seperti orang tolol yang ditandai dengan sikap selalu cengar cengir dan garuk-garuk kepala
Karena tokoh utamanya sableng, maka diciptakan pula karakter guru yang tak jauh berbeda dengan muridnya sehingga dalam serial pertamanya diceritakan sang gurulah yang memberikan nama sableng ke pada muridnya, gurunya gendeng muridnya sableng

Cara Kerja Wiro dalam Menegakkan Kebenaran dan Keadilan
Dalam menegakkan kebenaran dan keadilan, misi dan tugas Wiro diibaratkan seperti seorang khalifah
Wiro diharapkan bisa menyiarkan orang-orang tersyiar (menyadarkan orang-orang yang telah sadar)
Apa maksud dari kata-kata di atas silakan para sahabat mengartikan sendiri.

Makna 212
Makna dari angka 212 intinya yaitu bahwa dalam kehidupan ini selalu melekat dua unsur yang saling berpasangan namun semua bersumber kepada yang Satu yaitu Gusti Allah
Di dalam dan di luar diri manusia juga selalu melekat unsur angka dua dan angka satu, angka 212 ini pulalah yang selalu mengingatkan manusia akan kehidupan duniawi dan Tuhan

Kapak Naga Geni 212
Senjata Wiro dipilih berupa kapak, karena kapak diibaratkan sebagai sebuah senjata yang mewakili rakyat biasa/jelata dan mereka selalu menjadikan kapak ini sebagai salah satu alat dalam bekerja untuk mempertahankan hidupnya
Karena memuat unsur angka 212, dibuatlah kapak yang bermata dua dan pegangannya lurus Satu
Makna dari mata kapak yang berjumlah dua adalah perwujudan dari dua unsur yang selalu berpasangan, sedangkan gagang kapak yang lurus satu bermakna Gusti Allah
Kapak bermata dua juga bermakna sisi baik dan buruk yang ada dalam diri manusia, oleh karena itu harus berpegang pada satu gagang yang lurus yaitu jalan Allah SWT
Pada gagang kapak ditambahkan lubang-lubang suling, sehingga apabila mulut naga di ujung gagangnya ditiup maka akan mengeluarkan suara seruling baik suara halus maupun melengking keras tergantung orang yang meniupnya
Suling merupakan unsur alami, yang apabila dipetik dari syariah agama hukumnya masih simpang siur bahkan ada yang mengatakan haram karena merupakan simbol setan
Wiro orang baik, jadi apabila kapak dipegang Wiro maka akan menjadi baik pula, karena setiap Wiro memegang kapak itu diibaratkan sedang memegang kebaikan dan memegang/mengendalikan hawa nafsu
Tapi apabila kapak dipegang orang jahat maka akan membawa malapetaka, karena diibaratkan orang tersebut bukan sedang memegang kapak tapi sedang memegang setan
Setiap Wiro meniup seruling yang ada pada gagang kapak diibaratkan sedang mengusir setan, baik yang ada dalam dirinya, dalam kapak, maupun melawan setan yang ada dalam wujud musuh-musuhnya

Pemberian Nama dan Sosok Naga pada Gagang Kapak
Pemberian nama naga serta sosok naga yang ada pada gagang kapak pada dasarnya terinspirasi pada sosok Naga (Liong) di Cina
Naga diyakini merupakan simbol kekuatan petir yang luar biasa
Lazimnya tidak ada ular yang bisa terbang, tapi ada satu pengecualian, itulah sosok Naga
Simbolis Naga yang Menunduk atau Menghadap Ke Bawah tapi dengan Mulut Terbuka pada gagang kapak yaitu menandakan simbol keberanian tetapi selalu bersikap merunduk atau rendah hati
Mengalah bukan berarti kalah dan menunduk bukan berarti tunduk, itulah prinsip yang harus dipegang seorang lelaki dan pendekar sejati

Batu Hitam Pasangan Kapak Naga Geni 212
Batu hitam pasangan Kapak Naga Geni 212 merupakan simbol dari batu Ka’bah atau Hajar Aswad
Api yang keluar setiap batu hitam diadu dengan mata kapak bisa diibaratkan api yang keluar untuk mengusir setan baik di dalam maupun di luar diri manusia

Baju Ringkas Putih
Warna putih merupakan simbol kebaikan yang menandakan Wiro orang putih (baik)
Selain itu, warna putih dipilih karena putih adalah warna baju yang selalu dipakai orang yang menunaikan ibadah haji di tanah suci

Ikat Kepala Putih Berekor Segitiga
Mengapa kepala Wiro diikat seperti itu maknanya yaitu walau Wiro muslim tapi penulis berusaha toleransi dengan agama lain yang non muslim
Versi kopiah dianggap terlalu fanatik, maka dibuatlah ikat kepala seperti itu yang bisa disebut menyerupai ikat kepala orang-orang Bali, pemuka agama Hindu/Budha juga bisa menyerupai ikat kepala seorang gembala
Kepala yang diikat bermakna mengikat pikiran ke arah positif, menuntun pikiran agar tidak berpikir negatif sehingga tidak melantur kemana-mana
Simbol ekor berbentuk segitiga pada ikat kepala Wiro memiliki makna bahwa sifat baik akan melahirkan suatu kelebihan, kelebihan ini pada ikat kepala Wiro ditandai dengan ekor berbentuk segitiga

Pukulan Andalan Sinar Matahari
Dipilih nama pukulan Sinar Matahari karena matahari merupakan sumber kehidupan bagi semua makhluk
Pukulan Sinar Matahari bisa membawa kebaikan bila digunakan untuk melindungi sesama, tetapi sebaliknya membawa malapetaka bagi orang-orang jahat
Kalo menurut pemikiran saya sih mungkin maksud penulis menamakan pukulan Sinar Matahari yaitu agar orang yang terkena akan merasakan bahwa panasnya pukulan Sinar Matahari yang sudah begitu dahsyat masih belum bisa mewakili sedikit saja panasnya api neraka He…He…
Tangan Wiro yang terkepal sebelum melepaskan pukulan Sinar Matahari diibaratkan “Tangan Yang Menggenggam Matahari”
Menurut kerabat saya, penulis belum sempat menjelaskan apa maksud dari “Tangan Yang Menggenggam Matahari” ini. Bisa didiskusikan neh di forum He…He…

Serial Pendekar 212 Mengajak Berpetualang di Masa Silam
Kita diajak kembali ke masa silam agar kita semua tahu sesungguhnya berasal darimana?
Masa silam merupakan dorongan untuk melangkah ke depan, ternyata kita hidup di jaman ini tidak bisa terlepas dari sejarah masa silam
Di masa silam leluhur kita bisa membuat bangunan candi yang kokoh walaupun tanpa campuran semen, di masa lalu leluhur kita bahkan diyakini bisa terbang dan melayang di udara bebas karena ketinggian ilmunya
Lantas yang menjadi pertanyaan, kenapa orang-orang di jaman sekarang tidak ada lagi yang seperti leluhur kita di jaman dulu? Ternyata walaupun tidak pintar secara ilmu pasti seperti kita di jaman sekarang, tetapi leluhur-leluhur kita hatinya tidak bodoh, selalu bersikap jujur dan apa adanya
Tentu saja ini berlaku untuk leluhur-leluhur kita yang baik dan berpijak di jalan yang benar, kalo yang jahat sih tetap saja jahat, malah banyak yang sudah dihabisi oleh pendekar kita juga tokoh-tokoh golongan putih lainnya He…He…
Ada satu ungkapan yang pernah dikatakan penulis terkait pandangan orang-orang masa silam mengenai kehidupan yaitu “mundurlah untuk melangkah ke depan”, yang bermakna melihatlah ke masa silam untuk dapat kita ambil manfaatnya di masa sekarang dan juga di masa depan, tanpa leluhur kita di masa silam, kehidupan kita tidak mungkin jadi seperti sekarang ini....

****

Sebenarnya hal-hal yang berkenaan mengenai makna dibalik angka 212, penciptaan Kapak Naga Geni 212, Batu Hitam Pasangannya serta pukulan Sinar Matahari, dalam script penulis diceritakan semua itu nantinya akan didengar dan diketahui Wiro dari pertemuannya dengan Eyang Agung Resi Saptuning Jagat yang dipercaya oleh tokoh-tokoh dunia persilatan sebagai makhluk setengah roh setengah dewa.
Eyang Agung Resi Saptuning Jagat inilah yang pertama kali memunculkan angka 212. Eyang Agung Resi Saptuning Jagat pulalah yang membuat/menciptakan Kapak Naga Geni 212, Pedang Naga Suci 212, Batu Hitam Pasangan Kapak Naga Geni 212 dan juga pukulan Sinar Matahari.
Walaupun wujud aslinya sudah menyatu dengan tanah, tapi Eyang Agung Resi Saptuning Jagat masih bisa memunculkan diri secara gaib. Eyang Agung Resi Saptuning Jagat terpaksa muncul kembali karena saat itu diceritakan dunia persilatan tanah Jawa dan Andalas sudah dilanda krisis yang sangat hebat akibat munculnya era Kerajaan Perut Bumi.