Senin, 21 April 2014

Tiga Mitos Tentang Protein

SATU
‘Manusia membutuhkan banyak protein, semakin banyak semakin baik’-demikian kata Professor Kark Voigt, pionir ulung dalam bidang biochemist, yang memutuskan bahwa cara terbaik untuk menemukan kebutuhan protein tubuh, adalah dengan meneliti berapa banyak protein yang dipilih untuk dimakan seorang pekerja yang sehat. Ini membuat dia merekomendasikan 140 gm protein seharibagi pria dewasa.. Beberapa tahun kemudian, Professor Chittenden melakukan studi ilmu pengetahuan, dimana dia mengukurjumlaah protein yang biasanya dipakai oleh tubuh, dan dia mendapati bahwa hanya 42 gm sehari yang dibutuhkan. Mahasiswa sukarelawanya, mencoba diet rendah protein dengan keberhasilan yang luar biasa, dan dia sendiri mengikuti diet tersebut sepanjang sisa hidupnya. Sejak waktu itu banyak ahli-aahli faal tubuh yang lainya telah menegaskan bahwa diet rendah protein itu cukup memadai, dan selama tahun-tahun berikutnya, pemakaian sehari-hari yang telah direkomendasikan, menurun secara bertahap.
WHO sekarang merekomendasikan 50 gm sehari cukup memadai untuk semua orang dewasa termasuk ibu-ibu yang hamil dan menyusui. sudah diketahui bahwa protein yang lebih rendah itu bukan hanya memadai, tetapi juga berhubungan dengan lebih sedikitnya peristiwa-peristiwa timbulnya penyakit-penyakit yang memburuk.
DUA
‘Orang yang Vegetarian Kekurangan Protein’-tidak benar. Ada banyak protein dalam makanan yang terdiri dari tumbuh-tumbuhan. Padi-padian yang bertepung dan sayur-sayuran yang membentuk basis dari diet makanan tumbuhan yang menyehatkan, mengandung protein cukup tinggi untuk memberrikan persediaan kapada hampir semua kebutuhan. Kacang-kacangan, polong-polongan dan biji-bijian, dan bahkan buah-buahan dan sayur-sayuran menyediakan yang sisanya.. Kenyataanya dibutuhkan pemikiran yang sungguh-sungguh teliti terhadap kelengkapan diet makanan tumbuhan, yang cukup menarik untuk dimakan dan jumlah protein yang tidak memadai. Tidak ada bahaya yang sesungguhnya, kalau anda memilih makanan sehari-hari dengan keanekaragaman, untuk menjamin adanya persediaan asam-asam amino yang berbeda dengan secukupnya.
TIGA
‘Protein tumbuhan tidak memuaskan’-Ini adalah mitos lama mengenai protein-protein dengan nilai kelas satu dan kelas dua. Protein-protein hewani telah dipertimbangkan sebagai ada dikelas satu atau prrotein lengkap., karena keseimbangan dari asam-asam amino didalamnya, adalah yang paling sama dengan jumlah keseimbangan didalam jaringan-jaringan tubuh kita. Protein-protein tumbuhan lebih bervariasi, beberapa dari antarranya memiliki satu asam amino yang lebih banyak atauu lebih kurang dari yang lainya, dibandingkan dengan yang dimiliki oleh jaringan-jaringan tubuh kita, jadi protein tumbuhan dianggap sebagai kelas dua atau protein tidak lengkap -dan oleh karenanya kurang memadai.
Kenyataanya adalah, bahwa sel-sel kita mampu mengambil dan memilih dari antara kumpulan-kumpulan asam-asam amino dalam aliran darah yang dihasilkan oleh pencernaan berbagai macam jenis protein, maka kita tidak akan pernah mendapatkan masalah dengan diet makanan tumbuh-tumbuhan.
Sehat Prima - Indonesia Publishing House - Bandung 2008 30/10